Thursday , 18 April 2024

Gejala dan Penyebab Gagal Jantung

November 20, 2014 6:42 am Category: Artikel Kesehatan, Berita & Informasi

Gejala dan Penyebab Gagal Jantung

Noviadi Widiawanto

Pendahuluan

Gagal jantung atau sering disebut juga sebagai gagal jantung kongestif terjadi karena otot jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya atau dapat juga terjadi karena kegagalan pengisian darah pada jantung. Kondisi-kondisi pada jantung yang dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung diantaranya adalah adanya penyempitan pada pembuluh darah koroner atau sering disebut sebagai penyakit jantung coroner (PJK), dapat juga disebabkan karena tekanan darah tinggi yang lama atau hipertensi yang menyebabkan otot-otot jantung terlalu kaku sehingga menggangu pengisian darah ke jantung sehingga pemompaan tidak efisien. Penyebab yang lain adalah adanya kondisi patologis pada jantung yang lain seperti kelainan pada katup jantung, penyakit jantung bawaan, kelainan irama pada jantung dan lain-lain.

Tidak semua kondisi yang memicu terjadinya gagal jantung dapat dimodifikasi atau dikembalikan fungsinya seperti kondisi jantung semula yang sehat, namun dengan pengobatan yang tepat dapat mengurangi gejala maupun tanda-tanda yang disebabkan oleh karena gagal jantung sehingga kualitas hidup akan tetap lebih baik.
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya gagal jantung adalah dengan cara mengendalikan kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan terjadinya gagal jantung seperti penyakit jantung coroner, hipertensi, diabetes, obesitas dan lain-lain. Faktor-faktor resiko yang dapat dimodifikasi yang dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit-penyakit diatas tentunya juga harus dihindari seperti kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat yang dapat menimbulkan obesitas, konsumsi alkohol dan lain-lain.

Perubahan gaya hidup lebih positif seperti berolahraga, mengurangi konsumsi garam, menghindari stress, mengurangi berat badan yang berlebihan dan lain-lain diharapkan mampu menjauhkan kemungkinan munculnya penyakit-penyakit kardiovaskuler yang pada akhirnya dapat menimbulkan gagal jantung.

Gejala dan Tanda-tanda Gagal Jantung.

Gagal jantung dapat terjadi secara menahun yang disebut gagal jantung kronis atau dapat berupa kondisi yang berlangsung tiba-tiba atau akut. Pada gagal jantung kronis dapat terjadi perburukan dengan munculnya gejala-gejala dan tanda-tanda yang dicetuskan oleh kondisi-kondisi tertentu seperti adanya peningkatan denyut jantung akibat demam atau infeksi, adanya peningkatan intake cairan yang berlebihan, minum obat yang tidak teratur, adanya perubahan irama jantung dan lain-lain.

Gejala-gejala yang timbul akibat gagal jantung diantaranya adalah sesak napas yang biasanya berkaitan dengan aktivitas yang berat atau apabila sudah memburuk sesak napas teteap dirasakan meskipun pada saat istirahat. Gejala yang lain adalah lemah badan serta terasa lesu. Pada gagal jantung kronis beberapa gejala khas dapat muncul yaitu sering terbangun malam hari karena sesak atau merasa sesak bila berbaring lama sehingga terbiasa tidur dengan bantal yang tinggi.

Sedangkan tanda-tanda yang sering muncul pada gagal jantung diantaranya adalah adanya bengkak pada kedua tungkai dan kaki, adanya denyut jantung yang menjadi cepat atau tidak teratur, adanya kemampuan aktivitas yang berkurang, adanya batuk-batuk yang disertai dahak yang bercampur darah, adanya bengkak pada perut dan beberapa tanda-tanda serta gejala lain yang berat seperti sesak napas yang mendadak disertai keringat dingin, adanya sesak napas yang disertai penurunan kesadaran atau nyeri dada dan lain-lain.

Penyebab Gagal Jantung

Seperti yang sudah disebutkan diatas beberapa kondisi yang menimbulkan kerusakan atau memperlemah kondisi jantung dapat menyebabkan gagal jantung. Beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah:

1. Penyakit Jantung Koroner.
Penyakit jantung koroner merupakan suatu jenis penyakit jantung yang paling sering menimbulkan gagal jantung. Pada PJK, pembuluh darah arteri koroner yang memberi suplai ke otot jantung mengalami penyempitan yang dapat disebabkan oleh penumpukan lemak yang disebut plak yang disebut proses aterosklerosis. Aliran darah yang kurang adekuat menyebabkan otot jantung menjadi lemah dan lama kelamaan tidak dapat berfungsi dengan baik. Pada serangan jantung, terjadi penyumbatan bekuan darah akibat adanya pecahnya plak sehingga area otot jantung yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat dapat mengalami kerusakan dan menimbulkan penurunan pemompaan.

2. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi).
Pada kondisi hipertensi, darah dipompa dari jantung dengan tekanan yang lebih tinggi dari normal untuk dapat melwan tekanan di pembuluh darah arteri perifer. Pembuluh darah arteri mengalami peningkatan tekanan karena adanya proses ateroslerosis yang menimbulkan kekakuan pada pembuluh darah. akibat adanya tekanan darah yang tinggi, maka otot jantung dipaksa bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah. dalam jangka panjang otot jantung akan mengalami penebalan untuk mengkompensasi kerja ekst4ra tersebut akibatnya otot jantung juga akan mengalami kekakuan saat fase pengisian sehingga proses pemompaan tidak efektif.

3. Kelainan Katup Jantung.
Katup jantung berfungsi untuk menjaga agar darah mengalir kearah yang benar dan mencegah aliran balik darah antar ruang jantung. Adanya kerusakan pada katup jantung yang disebabkan oleh kelainan jantung, penyakit jantung koroner, infeksi jantung dan sebagainya, akan menyebabkan otot jantung bekerja lebih keras untuk mempertahankan aliran darah sebagaimana mestinya sehingga terjadi kompensasi perubahan otot jantung. Selain itu beban volume yang berlebihan dapat menyebabkan otot jantung menipis sehingga kemampuan jantung menjadi menurun.

4. Kerusakan Otot Jantung (kardiomiopati)
Beberapa kondisi tertentu dapat menyebabkan kerusakan otot jantung secara langsung yang disebut sebagai kardiomiopati seperti infeksi, penyalahgunaan alcohol dan narkotika, efek obat-obat kemoterapi, adanya diabetes dan lain-lain. Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan otot jantung secara langsung yang menyebabkan otot jntung mengalami perubahan struktural sehingga fungsinya terganggu.

5. Miokarditis
Peradangan pada otot jantung atau yang disebut sebagai miokarditis dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung yang pada akhirnya menurunkan fungsi jantung. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh virus maupun infeksi yang lain.

6. Kelainan jantung bawaan.
Apabila ruang atau katup jantung tidak terbentuk dengan sempurna, maka bagian jantung yang sehat akan bekerja lebih keras untuk menjalankan fungsi pemompaan jantung sehingga akan mengalami perubahan struktural yang pada akhirnya menurunkan fungsi jantung.

7. Abnormalitas irama jantung.
Gangguan irama jantung terutama perubahan denyut jantung yang terlalu cepat menimbulkan jantung bekerja lebih keras dengan pemompaan yang tidak efektif sehingga dapat menimbulkan gagal jantung. Denyut jantung yang terlalu lambat juga menimbulkan darah yang dipompa ke seluruh tubuh jumlahnya berkurang sehingga menimbulkan gagal jantung.

8. Penyakit kronis lain
Beberapa penyakit kronis lain dapat juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya gagal jantung. Penyakit tersebut diantaranya adalah diabetes, hipertiroid, emfisema, amyloidosis, reaksi alergi, infeksi berat dan lain-lain.

Sumber Gambar : http://penyakitjantungnya.blogspot.com/2014/02/gejala-awal-penyakit-jantung-yang-harus.html

Gejala dan Penyebab Gagal Jantung Reviewed by on . Gejala dan Penyebab Gagal Jantung Noviadi Widiawanto Pendahuluan Gagal jantung atau sering disebut juga sebagai gagal jantung kongestif terjadi karena otot jant Gejala dan Penyebab Gagal Jantung Noviadi Widiawanto Pendahuluan Gagal jantung atau sering disebut juga sebagai gagal jantung kongestif terjadi karena otot jant Rating: 0

Leave a Comment

scroll to top